Kalau di Jamaika kita mengenal Bob Marley maka di Indonesia kita
mengenal Tony Q. Ya Tony Q the legend of Indonesian Reggae Music. Dulu
jaman (alm) Mas Imanez masih main lagu-lagu ballads Mas Tony udah mainin
reggae. Lahir dengan nama Tony Waluyo, Tony hijrah ke Jakarta, bekerja
pada PT Singapur-Cakung, sebagai buruh bagian quality control, sebuah
pabrik kaleng. Merasa tertekan melihat mesin absensi, ia pindah kerja
pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang desain periklanan di
Sunter. Suatu kali, ia meminta ijin pada sang bos untuk diperkenankan
kuliah seni rupa di Institut Kesenian Jakarta. Tapi si bos tak memberi
ijin, justru memberinya setumpuk pekerjaan di percetakan, dan akhirnya
Tony keluar dari pekerjaan. Sampai kemudian Tony berlabuh di Pasar Kaget
Blok-M, hidup secara bohemian dengan mengamen. Ia merasa senang, bebas
dan nyaman. “Orangtua saya begitu prihatin mendengar cerita orang-orang
bahwa saya ngamen… Padahal saya bahagia dengan cara hidup seperti itu.
Banyak teman, makan-tidur-ngamen… hari-hari yang bebas. Ngitung duit jam
empat pagi di Hoya. Dapat uang beli senar gitar atau beli buku dan
alat-alat lukis,” tutur Tony Q. yang pada masa itu banyak belajar dari
musisi jalanan, Anto Baret dan lingkar pergaulan seniman Bulungan.
Baginya, rasa was-was orangtua adalah wajar, justru mendorongnya untuk
lebih berprestasi. Perjalanan bermusik Tony Q memang terasah lewat
mengamen kemudian mulai tampil di kafe-kafe di bilangan Blok-M. Selain
untuk dapur supaya tetap ngebul, sekaligus bisa bergaul dengan segala
kalangan, Tony Q mengaku ini jadi media belajar buat dia, untuk lebih
baik dalam bermusik. Kini secara berkala Tony Q tampil di BB’s sebuah
bar di bilangan Menteng setiap jumat dan sabtu malam. Di sana kerapkali
band-band reggae seperti Steven n’ Coconut Treez, Pasukan Lima jari,
Gangsta Rasta, dan kadang band reggae dari Yogya, Shaggy Dog juga Jony
Agung musisi reggae asal Bali tampil menyemarakkan suasana. Musik Tony Q
Rastafara sangat kental unsur musik-musik traditional Indonesia seperti
Paris van Java berlirik bahasa Sunda dan beralunan khas lagu-lagu
Pasundan. Ngayogyakarta berbahasa Jawa, yang sangat khas dengan musik
Jawa Tengah. kemudian Pesta Pantai yang memadukan musik talempong
Minang. Lalu ada Anak Kampung yang memasukkan irama lagu Melayu. Tony Q
percaya bahwa reggae yang notabene-nya berasal dari Jamaika bisa
ber-akulturasi dengan budaya local Indonesia dan menciptakan Reggae
Indonesia
Tony Q rastafara
Posted:
Tuesday, September 20, 2011 |
Diposkan oleh
Ardiansyah Ramadhan
|
0
komentar
Reggae dan rasta
Posted:
|
Diposkan oleh
Ardiansyah Ramadhan
|
0
komentar
Di Indonesia, reggae hampir selalu diidentikkan dengan rasta.
Padahal, reggae dan rasta sesungguhnya adalah dua hal yang berbeda.
"Reggae adalah nama genre musik, sedangkan rasta atau singkatan dari
rastafari adalah sebuah pilihan jalan hidup, way of life," ujar Ras
Muhamad (23), pemusik reggae yang sudah 12 tahun menekuni dunia reggae
di New York dan penganut ajaran filosofi rasta.
Repotnya, di balik ingar-bingar dan kegembiraan yang dibawa
reggae, ada stigma yang melekat pada para penggemar musik tersebut. Dan
stigma tersebut turut melekat pada filosofi rasta itu sendiri. "Di
sini, penggemar musik reggae, atau sering salah kaprah disebut
rastafarian, diidentikkan dengan pengisap ganja dan bergaya hidup
semaunya, tanpa tujuan," ungkap Ras yang bernama asli Muhamad Egar ini.
Padahal, filosofi rasta sesungguhnya justru mengajarkan
seseorang hidup bersih, tertib, dan memiliki prinsip serta tujuan hidup
yang jelas. Penganut rasta yang sesungguhnya menolak minum alkohol,
makan daging, dan bahkan mengisap rokok. "Para anggota The Wailers
(band asli Bob Marley) tidak ada yang merokok. Merokok menyalahi ajaran
rastafari," papar Ras.
Ras mengungkapkan, tidak semua penggemar reggae adalah penganut
rasta, dan sebaliknya, tidak semua penganut rasta harus menyenangi
lagu reggae. Reggae diidentikkan dengan rasta karena Bob Marley—pembawa
genre musik tersebut ke dunia adalah seorang penganut rasta.
Ras menambahkan, salah satu bukti bahwa komunitas reggae di
Indonesia sebagian besar belum memahami ajaran rastafari adalah tidak
adanya pemahaman terhadap hal-hal mendasar dari filosofi itu. "Misalnya
waktu saya tanya mereka tentang Marcus Garvey dan Haile Selassie,
mereka tidak tahu. Padahal itu adalah dua tokoh utama dalam ajaran
rastafari," ungkap pemuda yang menggelung rambut panjangnya dalam
sorban ini.
Pemusik Tony Q Rastafara pun mengakui, meski ia menggunakan embel-embel nama Rastafara, tetapi dia bukan seorang penganut rasta. Tony mencoba memahami ajaran rastafari yang menurut dia bisa diperas menjadi satu hakikat filosofi, yakni cinta damai. "Yang saya ikuti cuma cinta damai itu," tutur Tony yang tidak mau menyentuh ganja itu.
Namun, meski tidak memahami dan menjalankan seluruh filosofi rastafari, para penggemar dan pelaku reggae di Indonesia mengaku mendapatkan sesuatu di balik musik yang mereka cintai itu. Biasanya, dimulai dari menyenangi musik reggae (dan lirik lagu-lagunya), para penggemar itu kemudian mulai tertarik mempelajari filosofi dan ajaran yang ada di baliknya.
Pemusik Tony Q Rastafara pun mengakui, meski ia menggunakan embel-embel nama Rastafara, tetapi dia bukan seorang penganut rasta. Tony mencoba memahami ajaran rastafari yang menurut dia bisa diperas menjadi satu hakikat filosofi, yakni cinta damai. "Yang saya ikuti cuma cinta damai itu," tutur Tony yang tidak mau menyentuh ganja itu.
Namun, meski tidak memahami dan menjalankan seluruh filosofi rastafari, para penggemar dan pelaku reggae di Indonesia mengaku mendapatkan sesuatu di balik musik yang mereka cintai itu. Biasanya, dimulai dari menyenangi musik reggae (dan lirik lagu-lagunya), para penggemar itu kemudian mulai tertarik mempelajari filosofi dan ajaran yang ada di baliknya.
Seperti diakui Hendry Moses Billy, gitaris grup Papa Rasta asal
Yogya, yang mengaku musik reggae semakin menguatkan kebenciannya
terhadap ketidakadilan dan penyalahgunaan wewenang. Setiap ditilang
polisi, ia lebih memilih berdebat daripada "berdamai". "Masalahnya
bukan pada uang, tetapi praktik seperti itu tidak adil," tandas Moses
yang mengaku sering dibuntuti orang tak dikenal saat beli rokok tengah
malam karena dikira mau beli ganja.
Sementara Steven mengaku dirinya menjadi lebih bijak dalam memandang hidup sejak menggeluti musik reggae. Musik reggae, terutama yang dipopulerkan Bob Marley, menurut Steven, mengajarkan perdamaian, keadilan, dan antikekerasan. "Jadi kami memberontak terhadap ketidakadilan, tetapi tidak antikemapanan. Kalau reggae tumbuh, maka di Indonesia tidak akan ada perang. Indonesia akan tersenyum dengan reggae," ujar Steven mantap.
Sementara Steven mengaku dirinya menjadi lebih bijak dalam memandang hidup sejak menggeluti musik reggae. Musik reggae, terutama yang dipopulerkan Bob Marley, menurut Steven, mengajarkan perdamaian, keadilan, dan antikekerasan. "Jadi kami memberontak terhadap ketidakadilan, tetapi tidak antikemapanan. Kalau reggae tumbuh, maka di Indonesia tidak akan ada perang. Indonesia akan tersenyum dengan reggae," ujar Steven mantap.
Sila dan Joni dari Bali
menegaskan, seorang rasta sejati tidak harus identik dengan penampilan
ala Bob Marley. "Rasta sejati itu ada di dalam hati," tandas Sila
sambil mengepalkan tangan kanan untuk menepuk dadanya.
Sumber : KompasMengenang Di Masa-masa SMA
Posted:
Friday, September 16, 2011 |
Diposkan oleh
Ardiansyah Ramadhan
|
0
komentar
Ada lagi sedikit dari banyak nya foto kenangan di masa SMA sehabis UJIAN NASIONAL , melepas kegembiraan dengan mencoret-coret seragam :D
Copet Gila Balap
Posted:
|
Diposkan oleh
Ardiansyah Ramadhan
|
0
komentar
Cuma sekedar iseng-iseng dan jadi kenangan di masa SMA.
Biografi Bob Marley
Posted:
|
Diposkan oleh
Ardiansyah Ramadhan
|
0
komentar
Robert Nesta "Bob" Marley (lahir di Nine Mile, Saint Ann, Jamaika, 6 Februari 1945 – meninggal di Miami, Florida, Amerika Serikat, 11 Mei 1981 pada umur 36 tahun) adalah seorang penyanyi, pencipta lagu, dan musisi reggae berkebangsaan Jamaika. Bob Marley sampai saat ini dikenal di seluruh dunia sebagai musisi reggae yang paling tersohor dalam dunia musik reggae. Dia diakui perannya dalam memopulerkan dan menyebarkan musik Jamaika dan Gerakan Rastafari ke seluruh dunia.
Bob Marley adalah gitaris, vokalis, dan pencipta lagu dalam grup musik The Wailers (1964–1974) dan Bob Marley & The Wailers (1974–1981) yang beraliran ska, rocksteady dan reggae.
>Karier musik
Ia mulai dikenal di dunia musik reggae pada tahun 1962. Album pertamanya ialah "The Wailing Wailers" dirilis tahun 1965 bersama The Wailers. Pada 1974 lagu "No Woman No Cry" menjadi populer di Jamaika dan negara-negara Amerika Serikat. Namun pada tahun 1977 ia mengidap penyakit kanker. Pada tahun 1980, Marley pingsan saat jogging di New York. Namun pada 1981 Marley meninggal dunia setelah mengalami kanker yang dideritanya selama empat tahun terakhir. Ia meninggalkan seorang istri dan 13 orang anak.
>Album studio Bersama The Wailers
* The Wailing Wailers (1965) - Studio One
* Soul Rebels (Desember 1970) - Upsetter/Trojan
* Soul Revolution (1971) - Upsetter/Trojan
* Soul Revolution Part II (1971) - Upsetter/Trojan
* The Best of The Wailers (Agustus 1971) - Beverley's
* Catch a Fire (13 April, 1973) - Island/Tuff Gong
* Burnin' (19 Oktober, 1973) - Island/Tuff Gong
>Bersama Bob Marley & The Wailers
* Rasta Revolution (1974) - Upsetter/Trojan
* Natty Dread (25 Oktober, 1974) - Island/Tuff Gong
* Rastaman Vibration (30 April, 1976) - Island/Tuff Gong
* Exodus (3 Juni, 1977) - Island/Tuff Gong
* Kaya (23 Maret, 197 - Island/Tuff Gong
* Survival (2 Oktober, 1979) - Island/Tuff Gong
* Uprising (20 Juni, 1980) - Island/Tuff Gong* Confrontation 23 Mei, 1983 (anumerta) - Island/Tuff Gong
Bob Marley adalah gitaris, vokalis, dan pencipta lagu dalam grup musik The Wailers (1964–1974) dan Bob Marley & The Wailers (1974–1981) yang beraliran ska, rocksteady dan reggae.
>Karier musik
Ia mulai dikenal di dunia musik reggae pada tahun 1962. Album pertamanya ialah "The Wailing Wailers" dirilis tahun 1965 bersama The Wailers. Pada 1974 lagu "No Woman No Cry" menjadi populer di Jamaika dan negara-negara Amerika Serikat. Namun pada tahun 1977 ia mengidap penyakit kanker. Pada tahun 1980, Marley pingsan saat jogging di New York. Namun pada 1981 Marley meninggal dunia setelah mengalami kanker yang dideritanya selama empat tahun terakhir. Ia meninggalkan seorang istri dan 13 orang anak.
>Album studio Bersama The Wailers
* The Wailing Wailers (1965) - Studio One
* Soul Rebels (Desember 1970) - Upsetter/Trojan
* Soul Revolution (1971) - Upsetter/Trojan
* Soul Revolution Part II (1971) - Upsetter/Trojan
* The Best of The Wailers (Agustus 1971) - Beverley's
* Catch a Fire (13 April, 1973) - Island/Tuff Gong
* Burnin' (19 Oktober, 1973) - Island/Tuff Gong
>Bersama Bob Marley & The Wailers
* Rasta Revolution (1974) - Upsetter/Trojan
* Natty Dread (25 Oktober, 1974) - Island/Tuff Gong
* Rastaman Vibration (30 April, 1976) - Island/Tuff Gong
* Exodus (3 Juni, 1977) - Island/Tuff Gong
* Kaya (23 Maret, 197 - Island/Tuff Gong
* Survival (2 Oktober, 1979) - Island/Tuff Gong
* Uprising (20 Juni, 1980) - Island/Tuff Gong* Confrontation 23 Mei, 1983 (anumerta) - Island/Tuff Gong
Subscribe to:
Posts (Atom)
Total Page View
Blog Archive
Popular Entries
-
kali ini gua mau ngomongin tentang cewek manis dan seksi etts.... jangan ngehayal yang jauh dlu sob , gua cuma mau bedain cewek manis sama s...
-
Berdasarakan tinjauan historis, tanaman ganja pertama kali ditemukan di daratan Cina pada tahun 2737 SM. Masyarakat Cina kuno telah menge...
-
Mirip film-film zaman kerajaan yang selalu menyuguhkan perang keroyokan. Adu fisik, dengan senjata seadanya, kemudian turun kejalan, dan m...
My Followers
Powered by Blogger.